Terletak di kaki Gunung Burangrang, Curug Cipurut menghadirkan pemandangan alam yang sangat indah. Barisan pohon pinus yang menjulang tinggi di punggung Gunung Burangrang, serta hamparan sawah dan kebun teh yang menghijau membuat rasa lelah para pengunjung seakan sirna dengan melihat keindahan alam menuju Curug Cipurut. Udara dingin, air yang bersih sedingin es menambah keelokan disekitar lokasi wisata air ini.
Tak heran, semakin hari semakin bertambah para pengunjung yang berwisata ke Curug Cipurut ini. Terlebih jika hari libur sekolah atau hari – hari libur lainnya banyak wisatawan yang tak hanya sekedar berkunjung tapi juga berkemah disekitar air terjun.
Jika anda kebetulan mampir untuk berwisata ke lokasi ini, untuk yang senang berwisata kuliner, saya menyarankan untuk berkunjung pada hari Minggu pagi karena pada Minggu pagi anda bisa berwisata kuliner di Pasar Tradisional Wanayasa yang hanya hadir pada hari Rabu dan Minggu saja, mulai jam 06.00 Wib s/d 09.00 Wib . Jadi, datanglah lebih pagi supaya anda bisa menikmati bermacam penganan khas Wanayasa dari mulai Sate Maranggi, nasi timbel, ketan bakar, kueh ali (kue cincin), kremes, dan jajanan lainnya sebagai bekal anda menuju Curug Cipurut Wanayasa!
Perjalanan ke lokasi curug ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih satu jam perjalanan dari terminal Wanayasa. Ada dua alternative jalan yang bisa dipilih untuk menuju ke Curug Cipurut, yang pertama: dari terminal wanayasa ambil arah menuju pasar wanayasa menuju kampung Cileungsing Kulon dan lanjut ke lokasi, dan yang kedua: dari terminal wanayasa ambil arah menuju desa Sumurugul (ke arah Bojong-Sawit) dan lanjut ke lokasi.
Selain air terjun yang menjulang, terdapat batu alam memanjang untuk pengunjung bermain seluncur air (istilah gue..hehehe…).
Tanjakan curam ini route menuju curug cipurut via Wanayasa, jalannya bagus sampe ke atas (Kp.Cileungsing-Wanayasa) |
Ini dia pemandangannya kalo mau ke curug cipurut via Wanayasa, keren kan? :) |
Jadi, ajak keluarga, teman dan sahabat untuk berwisata ke Curug Cipurut. Hati dan pikiran panas karna stress jadi ademmmmmmmm….. ****
thanks info nya. saya suka jalan2 tapi baru tahu tempat ini. Nia, thanks ya ?
BalasHapuswww.pbase.com/archiaston
iya, sama2.....makasih dah mampir di blog'ku.... :)
BalasHapusmbak nia saya minta postingannya ya ?
BalasHapusni alamat URL Blog Koe
http://noyzthea.blogspot.com/2011/06/wisata-curug-cipurut.html
Ok, silakan...
BalasHapusMakasih dah mampir di blog ku.. :)
lokasinya sebelah mana ya? baru tahu ada curug cipurut?
BalasHapuswalaupun saya urang purwakarta tapi baru tahu, saumur-umur hehehehehe.. sok atuh teh dikasih tahu tipalih mana lokasina eta curug teh?
curug cipurut bisa diakses dari dua jalan, yaitu melalui jalan raya cileungsing / wanayasa, ada juga yg melalui jalan sumurugul. Klo mau via wanayasa; ambil arah pasar wanayasa,trus jalan ke arah selatan / kp.cileungsing kulon (arah ke gunung), dari sana ya lanjut aja ikuti jalan spt jalan raya diatas (liat foto diatas). Sampai diujung kampung,ikuti jalan setapak +/- 200m ke arah curug. selamat berlibur!
Hapusmohon info, sis kalo bus besar bisa ga masuk ke parkiran curug cipurut, mohon pencerahanya ya.
BalasHapusKalo utk bis besar sptnya blm bisa parkir diatas,pak..krn memang tempatnya belum memadai.Untuk parkir mobil kecil masih bisa tapi tidak bisa parkir jika jumlahnya banyak,kalo untuk motor msh bisa walaupun banyak jumlahnya. Utk bis besar,parkirnya di alun2/terminal wanayasa,utk pengaturan/keamanannya bisa koordinasi dg Polsek/Dishub kecamatan Wanayasa,yg kantornya persis di alun2 wanayasa.Jika tidak ingin jln kaki,dari terminal wanayasa bisa sewa mobil umum/angkot utk diantar ke kaki curug cipurut (kampung Cileungsing Kulon), dan pulangnya minta dijemput lagi. Saya rasa itu saja sarannya. Selamat berlibur. Tks.
Hapusuntuk menggunakan elf gimana ka? apa bisa masuk? elf kan agak panjang tuh,.
Hapusok, makash ya sis atas infonya.
BalasHapusMaaf, mau bertanya :)
BalasHapusDi sana sudah tersedia atau belum tempat seperti : musholla, toilet dan juga tempat untuk berganti pakaian ???
Sebelumnya, Terima Kasih untuk postingannya.
Saya tertarik berkunjung ke sana :D
Dulu pernah ada tempat ganti pakaian, tapi kondisinya kurang terawat. Mungkin skrg sudah ga ada lagi.
BalasHapusTrakhir kesana thn 2008 jalannya masih batu, mgkin skrg sdh d semenisasi. Tp kalo jalur setapaknya kayaknya masih jalan tanah lewat kebun teh ya?
Jaman SMA - Kuliah klo lagi badmood pasti nyepi dsini, dulu pake motor trail, jadi bisa sampai d curugnya langsung.
Sekedar info, di jajaran pegunungan burangrang, sunda, sampai tangkuban parahu banyak bgt curug yg belom d buka utk umum. Klo doyan hiking ikutin aja jalur kaki gunung itu, pasti nemu.
Waktu dulu saya naik gunung sunda, ada 2 curug yg masih alami (belum ada jalannya) tp dua-duanya agak mistis :-)..... yg kita pakai camp daerahnya dekat cuug cijalu. Nah keatasnya lagi ada curug yg lebih gede, tp ada makam keramat nya.
Sorry panjang lebar, cuma mau berbagi aja ^_^
Tetap jaga alam kita!!!!
tahun berapa ya berdirinya dan kelebihanya apa
BalasHapusminta infonya gan
BalasHapus